Tempat Tinggal manusia di Masa Depan
Published :
08:48
Author :
Dinding Ingin Tahu
Sobat super, jumpa lagi dengan postingan terbaru dytra. sangat miris
memang keadaan bumi yang kita tinggali saat ini. Semakin tua, semakin
buruk, tapi justru manusia malah makin mengabaikannya. Disaat genting
itu lah muncul gagasan untuk mencari dan membuat "bumi" yang baru.
Kali ini kita ngebahas tentang gagasan gagasan tempat tinggal manusia
di masa depan apa bila bumi sudah tidak memungkinkan lagi. berikut
ulasannya.
1. Planet Mars
Planet Mars erupakan
obyek di tata surya kita yang diklaim bersahabat bagi kehidupan manusia
karena diyakini memiliki sumber kehidupan, yaitu air. Hasil
penelitian yang dilakukan menemukan bukti bahwa pada masa mudanya Mars
bersuhu hangat dan memiliki air yang melimpah lho sobat super. berarti
mars kini sedang ngalami masa ababil (ABG Labil) :D. Kemungkinan
CO2 yang digunakan untuk menghangatkan planet tersebut di masa silam
masih tersimpan di sana. Begitu pula dengan air, mungkin masih tersimpan
di tanah beku maupun tudung kutubnya.
perubahan mars |
teknik terraforming, atau "membentuk bumi akan digunakan disana. Terraform
(berarti “membentuk Bumi”) adalah proses bersifat hipotesis yang
mengubah atmosfir, temperatur, topografi permukaan atau ekologi menjadi
mirip dengan Bumi sehingga dapat dihuni oleh manusia. Dengan
melakukan terraform pada suatu planet yang dituju, maka akan merubah
kondisi planet tersebut sehingga dapat menopang kehidupan manusia. Mars,
planet tetangga kita ialah salah satu kandidat terbaik untuk melakukan
ini semua.
Atmosfer
Mars dapat diciptakan dengan melepas CO2 yang membeku di tanah dan
tudung es kutub. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memuntahkan gas
rumah kaca yang kuat. Mungkin
bagunan-bangunan khusus akan dibangun untuk memuntahkan gas rumah kaca
tersebut. Sementara cermin-cermin raksasa yang disebar di sana akan
memfokuskan sinar matahari ke es agar air mencair. Ketika
CO2 terlepas, kehangatan Mars akan meningkat dan mendorong tekanan ke
atmosfer sehingga air pun mengalir. Kemudian dengan menebarkan
benih-benih tumbuhan perintis seperti alga dan lumut kerak, serta
menebar mikroba dapat menciptakan tanah organik dan menambah sedikit
oksigen ke atmosfer. Dengan
demikian rencana penghijauan dengan menanam bibit untuk menciptakan
hutan beriklim maupun hutan boreal dapat segera dilakukan. Ketika
tumbuh-tumbuhan mulai menghiasi Mars, kebutuhan energi untuk pemukiman
segera dibangun. Tenaga nuklir mungkin sebagai pilihannya. Karena
sedikitnya oksigen, penduduk Mars mungkin akan tetap beraktifitas dengan
alat bantu pernafasan nantinya.
2. Planet Gliese 581d
Selain meneliti planet yang ada dijajaran tata surya, juga
dilakukan pencarian planet di luar tata surya (exoplanet) yang layak
disemati gelar sebagai "new earth". Sejauh
ini, dari jajaran exoplanet yang berhasil ditemukan, hanya Gliese 581 d
lah planet yang benar-benar menjanjikan. Gliese 581 d atau yang kerap
dijuluki sebagai Super Earth merupakan exoplanet sejauh 20 tahun cahaya
di rasi bintang Libra. Ia
memiliki massa tujuh kali dari bumi dan mengorbit di zona layak huni
pada suatu bintang katai merah yang massanya hanya sepertiga Matahari.
Pertamakali
ditemukan pada tahun 2007, Gliese 581d awalnya tidak masuk kandidat
sebagai tempat untuk mencari kehidupan di luar Bumi. Salah satu
alasannya adalah ia hanya mendapat sepertiga radiasi Matahari seperti
yang didapat Bumi dan kemungkinan ‘tidally locked’ atau hanya satu sisi
yang selalu menghadap mataharinya dan punya siang dan malam hari
permanen.
head to head bumi-gliese |
Gliese 581d mengorbit di zona Goldilocks (kawasan di mana
kehidupan dimungkinkan terbentuk) milik bintang Gliese 581. Seperti
diketahui, di Goldilocks zone, temperatur tidak terlalu panas sehingga
menyebabkan air mendidih ataupun tidak terlalu dingin hingga membuatnya
membeku namun berada di suhu yang tepat agar air tetap dalam bentuk
cair.
Akan
tetapi, tidak begitu saja peneliti bisa mengirimkan astronot ke planet
itu. Dari Bumi, pesawat ruang angkasa yang mampu terbang dengan
kecepatan mendekati kecepatan cahaya membutuhkan waktu lebih dari 20
tahun untuk tiba di sana. Sayangnya, teknologi roket yang sudah dimiliki
umat manusia saat ini baru bisa m. engantarkan kita ke Gliese 581d
dalam waktu 300 ribu tahun.
So sobat super ,kapan umat manusia bisa ke sana?
3. Europa
Europa adalah salah satu satelit yang mengorbit di planet Jupiter.
Satelit ini juga dijadikan studi ilmiah dalam penemuan "the new earth".
Europa dianggap sudah bisa dijadikan tempat tinggal mikroorganisme. Dan
dengan teknik terraform maka
satelit jupiter ini bisa dijadikan tempat tinggal manusia di masa
depan secara kompleks. NASA sudah menemukan adanya bukti lautan es
bawah yang mengandung oksigen dibwah permukaan Europa ini.
Permukaan
yang retak mirip keadaannya dengan lautan Artik yang selalu beku di
kutub utara. Retakan itu telah terisi bahan-bahan berwarna gelap.
Munculnya materi dari retakan permukaan es itu diduga menghasilkan
barisan bukit di sekitarnya. Adanya retakan dan barisan bukit itu
menunjukkan bahwa lempengan permukaan Europa mengalami perseran. Ini
mirip pemisahan lempeng benua di dasar samudra di bumi.
Langkanya kawah-kawah tumbukan meteorit menandakan permukaannya
relatif muda, “hanya” sekitar 30 juta tahun. Artinya, ada aktivitas yang
mengubah permukaannya dengan menggantinya dengan timbunan materi-materi
baru. Karenanya perbedaan kerapatan jumlah kawah tumbukan bisa
menunjukkan adanya perbedaan umur geologi permukaannya. Tetapi mungkin
pula hilangnya kawah-kawah tumbukan itu hilang tersapu erosi air yang
mengalir ribuan atau jutaan tahun lalu, ketika permukaan Europa masih
hangat.
nah pertanyaan kemudian muncul nih sobat super. apakah
lautan air itu hanya sebatas danau di sekitar titik panas atau lautan
global yang menutupi permukaan Europa di bawah lapisan es itu. Sampai
saat ini teka-teki ini belum terjawab
4. The Green Float
The green float adalah sebuah teknologi buatan manusia dengan ide
mempertahankan hidup di bumi dengan memmbangun tempat yang sangat amat
aman dan nyaman. Konsep
awal itu telah dirancang perusahaan teknologi Jepang Shimizu dengan
mengutamakan teknologi ramah lingkungan untuk menciptakan kota dengan
kadar karbon netral. Konsep
The Green Float itu melibatkan sejumlah sel, yang masing masingnya
memiliki lebar satu kilometer,dan rumah berpenghuni antara 10 ribu dan
50 ribu orang. Masing masing sel individual akan bebas mengapung di
lautan Pasifik di dekat garis khatulistiwa tetapi juga bisa bergabung
bersama sama dengan sel lain untuk membentuk kota yang lebih besar dan
bahkan gabungan kota.
Kemudian, Masing-masing
kelompok sel akan berada dekat garis khatulistiwa, tempat iklim paling
stabil. Sejumlah teknologi akan digunakan untuk melindungi kota terapung
itu dari gelombang pasang surut dan cuaca ekstrim. Guna
melindungi penghuni dari gelombang besar, membran elastis kuat akan
dipasang di laguna sekitar sudut terluar dari sel, dengan kedangkalan di
atas membran berdiri setinggi 30 kaki di atas permukaan laut. Dinding
laut setinggi 100 kaki juga akan dibangun. Tsunami di laut terbuka jauh
lebih tak berbahaya ketimbang mereka yang menjangkau wilayah pantai,
ujar perancang itu. Tiang
pencahayaan akan di pasang di sekitar lingkar menara dan konduktor
sorotan cahaya akan ditempatkan pada dinding luar untuk melindungi
melawan kilat.
tertarik untuk membuat atau membelinya sobat super ?
5. Corot-9 b
Namanya unik yaah sobat super ? :D itu karena Planet tersebut berhasil dideteksi dengan menggunakan teleskop ruang angkasa CoRoT oleh agensi ruang angkasa Prancis, CNES. planet ditemukan dengan
jarak 1500 tahun cahaya dari Bumi, dan secara luar biasa sangat
mirip dengan kondisi planet manusia di sistem tata surya. Planet
yang berukuran sama dengan Yupiter tersebut disebut dengan Corot-9 b
sedang mengorbit dalam jarak bintang jauh di galaksi Bima Sakti setiap
95 hari
Corot-9
b adalah eksoplanet pertama yang sangat menyerupai planet Bumi di
sistem tata surya. Memiliki ukuran yang sama dengan Yupiter dan orbit
yang serupa dengan Merkurius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar